Kelemahan, try to not be!

July 26th, 2010 by layong Leave a reply »

Banyak sekali orang memandang kelemahan sebagai kekurangan dalam diri mereka, sehingga pada saat kelemahan itu menghingapi diri mereka, mereka seperti orang yang bingung bagaimana untuk menghadapinya.

Sehingga, pada saat mereka tidak menemukan jawaban atas kelemahan mereka, tidak jarang mereka menjadi depresi, stress, pendiam, tidak percaya diri, terlalu protektif terhadap diri mereka, dan lain sebagainya. Banyak sekali contoh yang bisa kita ambil dewasa ini, seperti kasus bunuh diri yang tinggi di Jepang karena pelecehan, kasus pembunuhan hanya karena tidak terima dihina, sampai kasus orang sakit jiwa karena depresi, dan lain-lain.

Lalu, bagaimana kita menghadapi kelemahan atau kekurangan kita? apakah kita harus tetap hidup dengan kelemahan itu? atau kita mengubah kelemahan itu menjadi sesuatu yang berguna? kalaupun memang bisa apakah itu mungkin?

Beberapa waktu lalu, saya juga mengalami sedikit stress karena dianggap prestasi saya tahun ini menurun. Saya juga sempat demotivasi dalam bekerja sehingga apapun yang ingin saya lakukan, saya pending. Hal itu terus berlanjut kurang lebih sekitar 2 bulan. Tapi, saya tersadar pada suatu malam sehabis refreshing ke bandung.

Saya teringat akan satu buku yang telah saya baca, yaitu: “The Secret”. Disana tertulis, jika kita terus melepas energi negatif ke semesta, maka kita akan terus menerima efek energi negatif itu. Tetapi, jika kita melepas energi positif ke semesta, maka hal-hal yang positif yang akan menghampiri kita.

Ok. ini beberapa hal yang saya terapkan untuk memotivasi saya agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja.

1. Berpikiran Positif

Apapun yang kita alami, baik buruk atau baik, selalu ada hikmah yang bisa kita petik dari situ. Apabila kita menemukan apa yang baik dan membangun, maka selamat anda sudah melangkah dari kelemahan menuju sesuaut yang baik.

2. Temukan kelemahan Anda

Banyak sekali orang yang tidak tahu apa kelemahannya, sehingga pada saat kelemahan itu lebih memegang hidup mereka, tidak jarang mereka tidak menyadarinya, sehingga pada saat mereka sadar, kelemahan itu sudah sulit untuk dikendalikan.

Saran saya, ambil secarik kertas, dan mulai merenung apa kira-kira yang menyebabkan anda itu depresi? mulanya mungkin sulit, tapi jika anda terus merenung dan intropeksi diri, anda akan mulai menemukan penyebabnya tersebut. Jika, anda sudah melalui tahap ini, maka sekali lagi selamat, anda telah melangkah lebih maju lagi menuju kekuatan baru.

3. Transform Kelemahan Anda

Setelah anda menemukan kelemahan anda. selanjutnya adalah, mengubah kelemahan anda menjadi sesuatu kekuatan besar untuk mencapai tujuan. bagaimana caranya? ambil secarik kertas kembali, ingat kembali masa jaya anda, lalu mulai menuliskan apa yang menyebabkan anda bisa berjaya pada saat itu. setelah selesai menulis, bandingkan secarik kertas yang berisi kelemahan anda dengan secarik kertas yang berisi kekuatan anda. hubungkan kedua kertas tersebut. contoh: misalkan anda isi kelemahan anda “kurang percaya diri”, dan and mengisi kekuatan anda “good presentation”, disini anda akan menemukan suatu titik perbedaan antar kedua, tetapi keduanya sebenarnya berhubungan.

Analisa yang sederhana mengenai contoh diatas: jika anda adalah seorang yang kurang percaya diri, tetapi anda hebat dalam presentasi, maka anda sebenarnya adalah seorang yang hebat, cuma kelemahan lebih menguasai anda ketimbang kekuatan anda.

Setelah anda menghubungkan kedua kertas tersebut, mulai coret-coret kelemahan yang terhubung dengan kekuatan anda. maka, anda akan menemukan kelemahan anda berkurang.

Sampai tahap ini, sekali lagi SELAMAT, anda berhasil mengalahkan kelemahan itu, meskipun mungkin masih tahapan kecil.

4. Improve Kelemahan Anda

Setelah anda coret-coret kelemahan anda melalui tahapan ketiga, maka sekarang yang tersisa adalah kelemahan yang tidak ada hubungannya dengan kekuatan.

Disini saya menggunakan metode “The Secret”, yaitu: mengambil secarik kertas dan tuliskan kata-kata positif atau kata-kata mutiara yang membangun agar setiap anda menbacanya, anda sedikit demi sedikit menghilangkan kelemahan itu.

Contoh: misalnya kelemahan yang tersisa adalah “Kurang Bisa Bersosialisasi”, maka yang harus anda lalukan adalah mengambil secarik kertas dan tuliskan “Setiap pagi saya akan bertemu orang-orang yang menarik dan yang saya lakukan hanyalah memberikan sebuah senyum yang tulus”.

Mungkin anda bertanya, bagaimana kalau saya tidak bisa menuliskan hal-hal itu, JANGAN TAKUT, banyak jalan menuju roma, anda bisa mencari hal-hal begitu di internet. 🙂

Setelah itu, tempelkan di tempat-tempat yang bisa anda lihat setiap saat, misalkan: dikamar tidur anda, meja kerja anda.

Tulisan diatas adalah berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam menghadapi kelemahan, semoga juga tulisan ini bisa menginspirasi orang-orang yang membaca dan semoga juga mengalami sesuatu yang hebat.

Transform your weakness into the great power to achieve

Advertisement

Leave a Reply