Hacked By TeaM_CC :: 0x0 WAS HERE
Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s
[+]Team_CC[+]
Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s
[+]Team_CC[+]
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Berbeda dengan di Amerika dan Kanada yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei.
Banyak yang tidak mengerti sejarah hari ibu di Indonesia. Kota Yogyakarta pun merupakan saksi dari pergerakan sejarah tersebut.
“Orang perempuan sadja kok mengadakan Congres, jang hendak diremboeg disitoe itoe apa,!”, demikian perkataan seseorang ketika pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta diadakan untuk pertama kalinya Kongres Perempuan Indonesia.
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan di tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kongres berikutnya diadakan di Jakarta dan Bandung.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini.
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen, setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai “hari kebangkitan serta persatuan dan kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebnagkitan perjuangan bangsa”. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut yang tercermin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya yang menggambarkan:
1. Kasih sayang kondrati antara ibu dan anak
2. Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak
3. Kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.
Adapun semboyan pada lambang Hari Ibu “Merdeka Melaksanakan Dharma” mengandung makna bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum permepuan dan kaum laki-laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.
source:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5581311
Sebutan samurai yang dialamatkan pada pedang jepang merupakan salah kaprah. Samurai sendiri adalah sebutan untuk Japanese warrior. Sedangkan yang dimaksud pedang itu disebut dengan Ken . Untuk memudahkan para pembaca sekalian maka untuk menyebut pedang saya gunakan istilah pedang samurai.
Pedang samurai sendiri di jepang dibagi dalam banyak jenis. Pembagian jenis-jenis pedang berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran Shaku dimana 1 shaku berarti sekitar 30 cm. Berikut ini jenis-jenis pedang samurai yang dikelompokkan berdasar panjangnya
1. Tanto
Anda pernah meilihat Film Goemon, anda pasti mengetahui pedang ini. Pedang ini dibawa oleh putri sebagai pertahanan diri. Ukuran pedang ini sekitar 25 cm, masuk kategori pisau. penggunaannya biasanya untuk menusuk tiba-tiba. perempuan Jepang jaman dulu membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack.
2. Wakizashi
Anda penggemar Final Fantasy X, pasti tidak asing dengan tokoh Yojinbo., Pendekar pedang yang mampu membelah apa saja. Salah satu serangannya ada wakizashi. Wakizashi merupakan jenis pedang samurai dengan panjang antara 30-60 cm, para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary weapon.
3. Kodachi
Kodachi senjata kesayangan Aoshi Shinomori anggota Jupon Gatana dalam serial manga Samurai X. Kodachi lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand – to – hand combat, karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yg boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi. Pedang ini cukup ringan sehingga memudahkan penggunanya bergerak lincah.
4. Katana
Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja memounyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm. Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.
5. Tsurugi
Pedang yang tak serupa dengan jenis pedang yang lainnya. Pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. Tsurugi merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang yang lainnya. Sangat cocok digunakan untuk mengahadapi musuh bertameng maupun berarmor tebal.
6.Chokuto
Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yang ternyata unik caranya). Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword.
7. Ninja-to
Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.
8. Nodachi and Odachi
Pedang yang sangat panjang. Merupakan pedang terpanjang dengan panjang hampir 80 cm. Pedang ini todak cocok untuk close combat karena ribet dengan ukurannya. Pedang ini digunakan untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya. Dalam serial manga Samurai deeper Kyo, Kyo menggunakan pedang tipe ini. Walaupun sebenarnya tidak cocok untuk close combat. Pembuatan pedang ini termasuk dalam katagori susah, sehingga pedang ini merupakan pedang langka.
9. Nagamaki
Pedang dengan panjang mata pedang dan gagang yang sama. Termasuk dalam katagori belati, Digunakan untuk serangan mendadak. Penggunaan pedang ini tidak seefisien Tanto. Tapi pedang ini memilki keindahan lebih.
10. Naginata
Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.
11. Yari
Yari merupakan tipe tombak. Berbeda dengan naginata, mata tombak dibuat lurus. Bentuk Lurus ini efektif diguanakan menusuk musuk yang dtang dari depan. Biasanya dipakai pria untuk mengahadang laju pasukan musuh. senjata ini diapakao Oleh Madarame Ikaku dalam serial manga Bleach.
source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5579793
Stakeholders didalam IS Framework merupakan suatu pengguna/pemakai sistem informasi, dapat dikatakan sebagai tim dalam suatu sistem informasi (McGraw Hill,2004). Didalam suatu pengerjaan/perencanaan pembangunan sistem informasi akan ada tim yang terlibat didalamnya, tim tersebut bisa datang dari kalangan pekerja teknis dan nonteknis serta tidak menutup kemungkinan didalamnya terdiri dari pekerja internal maupun eksternal/diluar perusahaan.
Stakeholders dapat diklasifikasikan menjadi 5 grup dengan memiliki perspektif yang berbeda-beda terhadap sistem informasi yang sama,
Yang tergolong kedalam pemilik sistem biasanya berasal dari kalangan manajemen perusahaan. Pada sistem yang tergolong sedang dan besar (diukur berdasarkan cakupan, biaya) biasanya pemilik sistem berasal dari kalangan manajer eksekutif, sedangkan untuk sistem yang tergolong kecil, biasanya pemilik sistem datang dari kalangan manajer atau supervisor.
Seorang sistem analis berperan sebagai fasilitator yang menjembatani gap/jarak dalam hal komunikasi antara pemiliki sistem nonteknis dan pengguna serta sistem desain teknis.
Suatu sistem informasi yang dibangun/direncakan/digunakan, pastilah melibatkan tim pengguna. Mereka berperan penting dalam perancangan, penerapan dan penggunaan sistem informasi yang ada. Pengguna sistem tidaklah tertutup hanya bagi pekerja dalam suatu perusahaan, mengingat sistem informasi juga dapat dibangun untuk menghubungkan informasi antara perusahaan dengan pihak diluar perusahaan seperti pelanggan, supplier, dan sebagainya. Dari dasar itulah, Pengguna sistem dapat dikategorikan menjadi 2 bagian besar; pengguna sistem internal dan pengguna sistem eksternal.
Seorang pendesain sistem merupakan salah satu bagian penting dalam membangun suatu sistem informasi. Pendesain sistem mengambil peranan dalam hal menterjemahkan kebutuhan bisnis yang ada diperusahaan kedalam solusi teknis, seperti perancangan database, input, output, desain layar/tampilan, jaringan dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjawab kebutuhan pengguna. Pendesain sistem dapat dikategorikan sesuai dengan keahlian dan spesialisasinya masing-masing, diantaranya application programmers (spesialis menterjemahkan kebutuhan bisnis kedalam bahasa pemrograman), system programmers (spesialis membangun, menguji, implementasi perangkat lunak, utilitas serta pelayanan supaya dapat digunakan oleh application programmers), database programmers (spesialis bahasa database dan teknologinya), network programmers (spesialis desain, install, troubleshooting dan mengoptimalisasikan jaringan), webmasters (spesialis mengelola web server), software integrators (spesialis integrasi perangkat lunak, jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak lainnya)
Sebagai tim pembangun sistem dibutuhkan keahlian dari sisi teknis untuk membangun sistem informasi dan menterjemahkan desain sistem yang telah diberikan oleh pendesain sistem. Seperti halnya pendesain sistem, pembangun sistem pun dikategorikan sesuai dengan keahlian dan spesialisasinya masing-masing, diantaranya application programmers (spesialis menterjemahkan kebutuhan bisnis kedalam bahasa pemrograman), system programmers (spesialis membangun, menguji, implementasi perangkat lunak, utilitas serta pelayanan supaya dapat digunakan oleh application programmers), database programmers (spesialis bahasa database dan teknologinya), network programmers (spesialis desain, install, troubleshooting dan mengoptimalisasikan jaringan), webmasters (spesialis mengelola web server), software integrators (spesialis integrasi perangkat lunak, jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak lainnya).
Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI), didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang ada di perusahaan digunakan untuk mengambil dan mengelola data sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk mendukung perusahaan, karyawan, pelanggan, dan semua pihak yang terkait dengan perusahaan (McGraw Hill,2004).
Dan Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu samalain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dapat diartikan, SI merupakan kesatuan elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.
SI juga mampu mendukung para pengelola dan staf perusahaan untuk menganalisis permasalahan, mengvisualisasikan ikhtisar analisis melalui grafik – grafik dan tabel – tabel, serta memungkinkan terciptanya produk serta layanan yang baru. SI yang baik tentu memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukan data, pengolahan dengan prosedur yang telah ditentukan, penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya.
Jika pada awalnya SI diposisikan sebagai alat pendukung untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi bagian dari strategi bisnis yang diperhitungkan. Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan – tekanan yang dialami oleh perusahaan. Banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan membangun SI, antara lain :
Alter (1992), Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Bodnar and Hopwood (1993), Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Hall (2001), Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
dan Wetherbe (1999), Sebuah Sistem Informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang sepesifik.
Sistem Informasi menurut Laudon (p.35) dapat dibagi menjadi 4 level sistem, yaitu :
Level Sistem Operasional adalah sistem transaksi operasional (Transaction Processing System) yang terjadi pada jajaran manajemen lapisan terbawah. Sistem yang terkomputerisasi ini akan mengolah dan menyimpan data transaksi rutin secara yang nantinya akan digunakan sebagai bahan analisa oleh perusahaan.
Level Sistem Pengetahuan (Knowlegde Work System) adalah sistem informasi yang dibuat untuk membantu pekerja berpendidikan dalam menangani penciptaanpenciptaan dan pengintegrasian pengetahuan baru dalam organisasi. Sistem komputer seperti word processing, e-mail system dan schedulling system dirancang dan digunakan untuk meningkatkan produktifitas dari pekerja pengumpul data dalam organisasi.
Level Sistem Manajemen (Management Information System) adalah sistem komputer yang membantu manajer menengah dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengontrolan dan pengambilan keputusan dengan mengambil kesimpulan dari data laporan rutin yang dihasilkan oleh kedua level sebelumnya.
Decision Suport System (DSS), Sistem komputer yang mengkombinasikan data, model analisis dan statistik dengan trend yang berlaku untuk membantu pengambilan keputusan. Level Sistem Strategi (Executive Information System), Sistem informasi yang dirancang untuk membantu para manajer tingkat atas untuk mengambil kesimpulan.
Executive Suport System (ESS), sistem infomasi yang mendukung keperluan informasi dan mendukung komunikasi dan keperluan analisis dalam pengambilan keputusan.