Pembengkakan / Kanker Prostat – Kutukan Para Pria

July 26th, 2010 by layong Leave a reply »

Hmm… prostat itu apa yah? penasaran jadinya setelah papa menjalani operasi prostat dan tertarik mengetahui lebih lanjut tentang prostat itu sendiri. Semoga uraian saya dibawah ini bisa menjadi sumber pengetahuan bagi yang membacanya.

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang menyusui jantan. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Prostat berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainnya dalam hal anatomi, kimia dan fisiologi.

Pembesaran prostat adalah gejala umum yang diderita kaum lelaki di atas usia 50 tahun. Pembesaran terjadi di bagian tengah dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra). Pembesaran kelenjar prostat yang berkelanjutan dapat mengarah ke tahap yang lebih serius sampai ke kanker prostat. (sumber: id.Wikipedia.org)

Bisa disimpulkan pembengkakan pada prostat dan umumnya dialami oleh pria usia lanjut adalah kutukan para pria.:) termasuk saya menjadi takut jikalau nanti sudah usia lanjut terkena pembesaran prostat atau lebih parahnya kanker prostat.

Jadi, bagaimana kita bisa mencegah pembesaran prostat sejak dini. Berikut ada beberapa tips yang saya dapatkan lewat om Google.:D

Sumber: http://andaleh.blogsome.com/2006/06/14/mencegah-gangguan-prostat/

1. Menjalankan pola hidup sehat. Cara yang paling sederhana adalah mengonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan yang penting bagi prostat, seperti tomat, avokad, dan kacang-kacangan.

2. Cukupi kebutuhan lemak esensial. Asam lemak omega 3, dan mineral seng dapat mengurangi gejala gangguan prostat. Makanan yang kaya akan katekin terutama epigalokatekin galat (epigallocatechinsgallate), selenium, sulforafan, dan vitamin C mendorong kemampuan sistem kekebalan tubuh dan menghilangkan racun pencetus kanker (karsinogenik). Tidak hanya itu, zat-zat tersebut juga meningkatkan pembentukan enzim penumpas sel tumor dan kanker, termasuk kanker prostat.

3. Seringlah mengonsumsi kubis-kubisan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan, pria yang sering mengonsumsi kubis-kubisan kurang berisiko mendapatkan gangguan prostat.

4. Periksakan kesehatan prostat secara rutin ke dokter. Ini untuk mengantisipasi munculnya gangguan pada prostat. Jika ditemukan problem, maka bisa segera diobati.

Adapula artikel lain yang menarik tentang bagaimana mencegah pembengkakan atau kanker prostat sejak dini.

Menurut artikel dari suara merdeka (http://lelaki.suaramerdeka.com/index.php?id=48) kanker prostat dapat dicegah dengan masturbasi. Berikut kutipan yang menarik dari artikel tersebut: Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 1.000 pria yang mengalami kanker prostat dan 1.250 pria sehat. Pria yang sering melakukan ejakulasi antara usia 20 hingga 50 tahun, memiliki kemungkinan kecil mengalami kanker prostat. Bahkan, lebih lanjut dikemukakan bahwa pria yang melakukan ejakulasi lebih dari lima kali seminggu, risikonya terkena kanker prostat menurun hingga tiga kali.

Selain mencegah, kita juga bisa menghindari kebiasaan buruk seperti:

–          Gaya hidup tidak nyaman, penuh tekanan dan stres.

–          Pria yang menggemari daging merah dan tidak menyukai sayur serta buah.

–          Perokok.

–          Kurang berolahraga.

–          Pria yang punya riwayat keluarga kanker prostat.

–          Penderita diabetes melitus.

–          Obesitas. Tipe berat badan yang mengganggu prostat adalah tipe bentuk tubuh membesar di bagian pinggang dengan perut buncit seperti apel. Beban di perut menekan otot organ seksual, sehingga menyebabkan hilangnya kelenturan otot organ seksual. Selain itu, deposit lemak mengganggu kinerja testis.

–          Ada gangguan jantung, misalnya kerusakan organ, payah jantung, atau pembesaran jantung.

Diatas adalah potongan artikel dari: http://www.kompas.com/read/xml/2008/01/17/17592960/bila.prostat.menjadi.kanker

Untuk mengetahui apakah kita sedang mengalami pembengkakan atau kanker prostat, link berikut mungkin bisa menjadi acuan, karena disini ada test untuk mengetahui apakah kita mengalami pembengkakan atau kanker prostat. Linknya adalah: http://www.konseling.net/artikel_seks/gejala_gangguan_prostat.htm

Gejala-gejala pertanda kemungkinan kita terkena pembengkakan atau kanker prostat (sumber: http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/1203/kes4.html ), adalah:

–          susah buang air kecil,

–          sering buang air kecil tapi tidak tuntas,

–          terputus-putus,

–          terkadang timbul rasa nyeri.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi:

# Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.

# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.

# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.

# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

Berikut potongan artikel yang lain yang cukup menarik untuk dibaca, saya ambil dari: http://www.indonesiaindonesia.com/f/12989-kanker-prostat/:

Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.

PENGOBATAN

Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
# Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan

1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.

2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.

Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.

Obat-obatan

1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.

Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).

2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
– Mitoxantron
– Prednisone
– Paclitaxel
– Dosetaxel
– Estramustin
– Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.

Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan – 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

Semoga tulisan dan potongan artikel yang saya tampilkan bisa berguna bagi yang membacanya. 😀

Advertisement

1 comment

  1. postinganya keren, bisa saya taruh ga artikel ini di website saya? nanti saya link balik sumbernya

Leave a Reply