Dalam mengembangkan EIS digunakan metode rekayasa sistem EIS lifecycle atau yang disebut siklus EIS. Siklus EIS terdiri dari 6 bagian, yaitu:
- Justifikasi
- Perencanaan
- Analisa bisnis
- Desain sistem
- Konstruksi
- Deployment dan rilis
Justifikasi
Pada tahap justifikasi, akan ditentukan keuntungan dan kerugian dari pengembang EIS terhadap bisnis perusahaan, baik dari sisi tangible maupun intangible. Dari hasil analisa ini, akan dibuatkan solusi yang tepat dari sisi biaya dan keuntungan bagi bisnis.
Pada tahap justifikasi terdiri dari 4 bagian, yaitu:
- Business drivers, mengidentifikasi penggerak bisnis, goal bisnis, dan ojektif dari EIS. Harus dipastikan objektif dari EIS adalah sejalan dengan tujuan bisnis.
- Business analysis issues, mengidentifikasi isu-isu bisnis dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari bisnis.
- Cost benefit analysis, mengidentifikasi biaya pengembangan dari EIS dan mengidentifikasi ROI dari sisi tangible dan intangible bisnis.
- Risk assessment, menilai resiko dari sisi teknologi, kompleksitas, integrasi, organisasi, tim proyek, dan investasi.
Perencanaan
Pada tahap ini, akan dilakukan analisa terhadap infrastruktur yang dimiliki perusahaan dalam pengembangan EIS dan membuat perencanaan proyek secara keseluruhan.
Pada tahapan analisa infrastruktur terdiri dari 2 bagian yaitu:
- Technical infrastructure, seperti hardware, software, middleware dan database.
- Non technical infrastructure, seperti standarisasi, meta data, business rules, dan policies
Selanjutnya dari tahapan perencanaan adalah perencanaan proyek, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam pengembangan EIS. Pada perencanaan proyek, ada 2 langkah yaitu:
- Defining EIS project, mengidentifkasi objektif dan tujuan EIS, project scope, project risks, project constraints, asumsi, change-control procedures, issues management procedures.
- Planning an EIS project, mempersiapkan perencanaan proyek seperti aktivitas dan tugas, estimasi pengembangan, resources assignment, task dependencies, resource dependencies, critical path method, project schedule.
Analisa Bisnis
pada tahap analisa bisnis, akan mengidentifikasi tujuan bisnis dan kebutuhan dari proyek, analisa data, serta mengembangkan prototype dari EIS berupa screen design.
Aktivitas identifikasi kebutuhan proyek terdiri dari menentukan persyaratan teknis untuk peningkatan infrastruktur, menentukan persyaratan untuk perangkat tambahan infrastruktur nonteknis, menentukan persyaratan reporting, menentukan persyaratan untuk data sumber, meninjau kembali ruang lingkup proyek.
Aktivitas analisa data pada tahap analisa bisnis adalah menentukan sumber data untuk EIS, menentukan kualitas data, dan menentukan cara pembersihan data yang didapatkan sehingga bisa digunakan untuk EIS.
Aktivitas selanjutnya dari analisa bisnis adalah membuat prototype dari EIS dalam bentuk visualisasi dokumentasi sehingga prototype tersebut dapat digunakan untuk menvalidasi objektif EIS bagi kebutuhan bisnis. Apabila prototype ini diterima oleh perusahaan, maka prototype ini akan menjadi dasar bagi tahap desain sistem dan konstruksi sistem berupa database desain, metadata desain, ETL desain, pengembangan aplikasi dan pengembangan ETL.
Desain
Pada tahapan desain sistem, akan menghasilkan tiga desain yaitu desain database, ETL dan metadata.
Pada desain database akan mengidentifikasi struktur database, backup database, tuning database dan monitoring database.
Pada desain ETL (extract/transform/load) akan mengidentifikasi proses ETL dalam mengelola data sehingga data tersebut siap dipakai untuk datawarehouse.
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-bidi-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-bidi-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>
Konstruksi Sistem
Pada tahapan konstruksi sistem, akan mengembangkan aplikasi sesuai dengan prototype yang dirancang serta mengembangkan ETL berdasarkan desain dari ETL.
Deployment dan Rilis
Pada tahapan ini deployment dan rilis, tim akan merancang perencanaan pelatihan terhadap users, membuat user guide, memastikan kualitas dari aplikasi, merencanakan UAT bagi users, perbaikan bila ada permintaan dari user, dan merilis aplikasi yang siap pakai.
Setelah aplikasi dirilis, tim akan mengevaluasi keseluruhan proyek dari sisi biaya, perbaikan masih diperlukan dan pengembangan untuk kebutuhan yang belum terangkum dalam aplikasi tersebut.
Konstruksi Sistem
Pada tahapan konstruksi sistem, akan mengembangkan aplikasi sesuai dengan prototype yang dirancang serta mengembangkan ETL berdasarkan desain dari ETL.
Deployment dan Rilis
Pada tahapan ini deployment dan rilis, tim akan merancang perencanaan pelatihan terhadap users, membuat user guide, memastikan kualitas dari aplikasi, merencanakan UAT bagi users, perbaikan bila ada permintaan dari user, dan merilis aplikasi yang siap pakai.
Setelah aplikasi dirilis, tim akan mengevaluasi keseluruhan proyek dari sisi biaya, perbaikan masih diperlukan dan pengembangan untuk kebutuhan yang belum terangkum dalam aplikasi tersebut.