A touch of classical music for the soul

October 8th, 2010 by layong 1 comment »

Slippery twangs of strings and percussive patterings greeted the audience that filed into the hall in Indorama, Purwakarta last month, as a troupe of seven musicians tuned up for their marathon three-hour performance of Indian classical music.

For those enthusiasts of this sophisticated genre who are used to being wowed by senior veteran maestros, this young troupe held in store some pleasant surprises once the performance got underway.

Not only was Anupriya Deotale the only woman in the musicians’ ranks, she headed the troupe with quick, slithering violin melodies that came to define the original compositions performed in various raagas. The troupe played Hindustani (North Indian) music in its purest form, and also successfully attempted a refreshing fusion with contemporary European sounds, captivating audiences across Indonesia with rare passion and skill.

Indian classical music is usually composed within pre-existing raagas (roughly translating to scales), with the musicians improvising up to 90 percent of what is heard by the live audience. With a slow introduction, the musicians ease into a composed motif, to which they return intermittently after extensive solos or duels meant to show off musical ability and instrumental range.

Vocalist Imran Khan, taking his cue from the sitar-player or the guitarist, started off each composition, and was soon joined by the rest in shaping the body of the piece. While his vocals and Deotale’s violin served as focal points of the music, traditional and modern instruments like the tabla and the drums accompanied them and delivered a full-bodied sound on each of the evening’s four pieces.

The most unusual piece of the evening was one in an irregular seven-beat cycle, which even the musicians admitted had been difficult to learn and rehearse. Nevertheless, tabla-player, Arshad Khan, kept meticulous count while also dueling with sitar-player, Fateh Ali Khan.

“I composed this one deliberately in an offbeat cycle,” Deotale said. “It was difficult for all of us in the beginning to catch and sustain the rhythm of the piece […] but to me, it’s the most intellectual of the compositions.”

Set in raag Jhog, the piece sped up steadily, but not before the traditional coupled with the modern.

Irregular beats enhanced each layer of instrumental arrangement, while the violin dove in and out of eastern and western genres to create a fusion that went beyond just playing exotic tunes on western instruments.

Brought in by the Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center (JNICC), the troupe reached out to Indonesian, expatriate and student audiences alike with its dynamic delivery of an ancient tradition of music.

“We raised exposure and awareness of Indian music in Indonesia during a series of quality events last year called the Festival of India,” said director of JNICC, M.K. Singh. “This troupe has further enriched that education with enthralling and brilliantly decorated music.”

source:http://www.thejakartapost.com/news/2010/08/26/a-touch-classical-music-soul.html

Inovasi

October 8th, 2010 by layong No comments »

Inovasi, adalah “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial)

Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu (Edquist, 2001, 1999);

Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter F. Drucker dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan modal (Peter F. Drucker, innovation and entrepreneurship).

Inovasi terdiri dari empat jenis menurut http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/definisi-inovasi/ ,

a. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.

b. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.

c. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.

d. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.

Dorongan untuk proyek-proyek inovasi bisa datang dari dua sumber yang berbeda: inovasi terencana yang terjadi secara langsung dalam kegiatan bisnis sehari-hari dan sering hasil tambahan dari proyek pelanggan baru; dan merencanakan inovasi yang aktif memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan yang tersedia untuk perusahaan dalam mengembangkan nilai baru membuat proyek-proyek. (Leber, Supporting Innovation with Knowledge Management)

7 Komponen Struktural KMS

October 8th, 2010 by layong No comments »

Menurut Li, knowledge management system mempunyai tujuh komponen structural, yaitu:
1. Infrastructure of knowledge management, Bagian yang mendukung dari Knowledge management, termasuk database relasional, portal pengetahuan, multi-database sistem yang terkoordinasi, jaringan informasi, dan sebagainya.
2. Reconstruction of knowledge flow, tujuannya adalah membuat sumber dari pengetahuan, yang mana terdapat dalam organisasi, membentuk sebuah informasi yang baik melalui knowledge chain, sehingga setiap orang dapat mengakses pengetahuan yang sesuai dengan keinginannya dan juga membagikan pengetahuan mereka dengan lainnya.
3. Methods of knowledge management, termasuk didalamnya content management, document management, record management, communication management, dan management dari keseluruhan sistem.
4. Knowledge access and search, termasuk didalamnya mengintegrasikan dan mengorganisir dengan piranti lunak lainnya, seperti intelligent search, multi-strategy access, multi-model access and search, multi-method and multi-layer access and search, network search tools, dan lainnya.
5. Knowledge dissemination, mengkonfigurasikan knowledge distribution map, electronic document, CDROM, DVD, transmission, printing dan lainnya.
6. Individuation knowledge intercommunication, membuka jalur komunikasi yang bervariatif untuk pengguna.
7. Knowledge sharing and evaluation, Membentuk budaya organisasi yang menguntungkan, mendorong staf untuk berpartisipasi berbagi pengetahuan, membentuk Chief Knowledge Officer (CKO), mempromosikan konversi pengetahuan, dan merumuskan peraturan evaluasi untuk pengetahuan.

6 Hal yang membuat KM Gagal

October 8th, 2010 by layong No comments »

menurut The 24 Drivers of KM, ada 6 kelompok yang membuat knowledge management gagal, yaitu:
a. Knowledge-Centric Drivers:

  • 1. Kegagalan perusahaan mengetahui apa yang telah mereka ketahui.
  • 2. Kebutuhan mendesak untuk distribusi knowledge yang cerdas.
  • 3. Kecepatan dan kelambanan knowledge.
  • 4. Masalah knowledge walkout dan tingkat ketergantungan yang tinggi pada tacit knowledge.
  • 5. Kebutuhan untuk menangan kecenderungan penumpukan knowledge (knowledge – hoarding) diantara pegawai.
  • 6. Kebutuhan akan systemic unlearning (belajar meninggalkan hal-hal lama/using bila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan).

b. Technology Drivers:

  • 1. Berakhirnya peranan teknologi sebagai differentiator jangka panjang yang layak.
  • 2. Kompresi dari siklus hidup produk dan proses.
  • 3. Kebutuhan akan rantai penghubung yang sempurna antara knowledge, strategi bisnis dan teknologi informasi.

c. Organisational structure-based Drivers:

  • 1. Konvergensi fungsional.
  • 2. Munculnya struktur organisasi project-centric.
  • 3. Tantangan yang muncul akibat deregulasi.
  • 4. Ketidak-mampuan perusahaan untuk mengimbangi perubahan kompetitif akibat globaliasi.
  • 5. Konvergensi produkung dan jasa layanan.

d. Personnel Drivers:

  • 1. Konvergensi fungsional yang sangat luas.
  • 2. Kebutuhan untuk mendukungkolaborasi cross-functional yang efektif.
  • 3. Mobilitas dan fluidititas tim.
  • 4. Kebutuhan untuk menghadapi ekspetasi korporasi yang kompleks.

e. Process focused Drivers:

  • 1. Kebutuhan untuk mencegah kesalahan yang mahal dan berulang ulang.
  • 2. Kebutuhan untuk mencegah penemuan kembali yang tidak perlu.
  • 3. Kebutuhan untuk antisipasi prediksi yang akurat.
  • 4. Kebutuhan yang muncul akan tanggapan yang kompetitif.

f. Economics Drivers:

  • 1. Potensi untuk menciptakan kemampuan yang luar biasa melalui knowledge.
  • 2. Permintaan untuk diferensiasi produk dan layanan yang ampuh.

Membedah Kecanggihan Teknologi Jaguar C-X75

October 7th, 2010 by layong No comments »

KOMPAS..com – Jaguar C-X75 – plug-in electric supersportcar – mobil konsep yang saat ini di pamerkan di Mondiale de L’Automobile Paris 2010, secara teknologi menghebohkan. Banyak hal baru ditemukan pada mobil ini.

Mobil konsep ini dikategorikan sebagai “range extended electric vehicle” atau mobil listrik dengan jarak tempuh jauh. Maklum, dilengkapi generator  yang siap mengisi baterai selama bahan bakar masih ada menghidupkan dua mikro turbin gasnya. Mobil ini juga bisa disebut sebagai hibrida seri, seperti Chevrolet Volt. Diklaim sebagai mobil listrik tercepat saat ini, 330 km/jam.

Mikro-Turbin
Teknologi yang sangat menarik adalah mikro turbin gas yang digunakan untuk mengisi baterai atau memutar langsung motor listrik yang dipasang pada keempat roda. Khusus untuk turbin ini, Jaguar harus bekerjasama dengan  Bladon Jets, perusahaan rekayasa khusus turbin gas di Inggris.

Kedua perusahaan mendapatkan bantuan dari induk Jaguar, Tata Motors $1,8  juta. Untuk generator, tipe switched reluctance (SRG)  menggunakan produk SR Drive. Sebenarnya, pengembangan mikro-turbin gas untuk mobil lebih dahulu oleh sebuah perusahaan Israel, ETV Motors.

Juli mereka telah mencobanya pada Toyota Prius dengan mengganti baterai nickel-metal hydride (NiMH) dengan lithium-ion dan mencopot habis motor bakar diganti dengan mikro turbin gas. Jadilah, Prius tersebut microturbine-electric plug-in hybrid.

80.000rpm
Mikro turbin gas dipasang di tengah, total keduanya menghasilkan tenaga 140kW (188PS) bekerja  pada  putaran konstan 80.000rpm. Keempat motor listrik pada setiap roda, total torsinya 1.600Nm atau masing-masing 440Nm.

Bladon Jets yang berbasis Shropshire,  Inggris melakukan terobosan  dengan membuat multi-stage kompresor aksial, biasanya digunakan pada turbin gas besar. Sekarang dikecilkan  namun tetap dengan toleransi tinggi. Setiap mikroturbin gas beratnya hanya 35kg.

Menurut, para insinyur Jaguar, Mikro turbin mempunyai beberapa kelebihan sebagai sumber penggerak generator dibandingkan dengan mesin piston bila digunakan. Antara lain, karena tidak banyak  komponen yang bergerak, turbin tidak memerlkan pelumasan dan pendinginan. Semua itu mengurangi bobot. Hebatnya lagi, turbin bisa menggunakan berbagai macam jenis bahan bakar, antara lain diesel, biofuel, BBG dan LPG.

Turbin mencapai putaran dan suhu kerja optimum dalam beberapa detik sehingga dapat digunakan langsung untuk mengisi baterai. Turbin bisa bekerja secara berurutan atau bersamaan, tergantung energi yang dibutuhkan, untuk mengisi baterai. Bisa juga langsung menggerak motor listrik.

Paket Aerodinamika
Karena gas buang membentuk bagian dari paket aerodinamika aktif, Jaguar menggunakan lapisan zirconia-molybdenum khusus. Lapisan canggih tahan panas ini, digunakan pada mobil F-1 dan digunakan semprotan plasma pada difuser serat karbon untuk melindunginya dari gas buang.

Jaguar menargetkan menurunkan coefficient drag (cd) atau hambatan angin untuk meningkakan efisiensi bahan bakar. Untuk ini, C-X75 dilengkapi   saluran tambahan untuk  mengatur volume udara besar yang diperlukan turbin.  Sistem aliran pembuangan dari turbin juga dimanfaatkan sebagai aerodinamika aktif.

Pengemudi dan penumpang berada di depan kotak udara tertutup yang menjadi rumah mikro-turbin gas. Jok dipasang pada seperti mobil balap, dan udara ke turbin mengalir melalui saluran pada struktur bodi. Jok setir, alat-alat konttrol dan intrumen dan boks pedal semua mengatur ke arah pengemudi.

Lubang besar di depan, digunakan sebagai  ventilasi dan pendingin rem yang juga mampu menambah efisiensi aerodinamis. Di belakang, ada permukaanyang bisa mengontrol aliran udara secara  vertikal dan bekerja secara otomatis sesuai dengan kecepatan. Tugasnya mengarahkan aliran udara ke roda belakang untuk meningkatkan stabilitas dan efisiensi, utamanya saat mobil dikebut pada kecepatan tinggi.

Difuser
Difuser belakang yang dibuat dari serat karbon, merupakan elemen penting dalam mengarah aliran udara di kolong mobil dan menciptakan “downforce” atau daya cengkeram. Juga ada  sebuah aerofoil aktif, yang merendah secara otomatis ketika kecepatan mobil bertambah. Kipas-kipas pada lubang buang turbin yang mengubah aliran gas, juga bertugas mengefektifkan saluran Venturi.

Dengan konsep seperti tersebut, bodi mobil sepertinya tetap ramping, kompak dan cepert dan tentu saja terus menghasilkan daya cengkeram dan downforce yang besar.  Cd mobil ini diklaim 0,32.

“Kami ingin  udara mengalir dengan lancar dan dalam jumlah besar,  tidak hanya di atas mobil, juga melalui saluran di dalam kotak udara belakang. Maklum, saat turbin gas bekerja pada 80.000 rpm, membutuhkan 35.000 liter udara setiap menit. Berarti kami perlu membuat sederetan saluran udara secara pas,” kata Matt Beaven, desainer Jaguar.

Baterai
Untuk teknologi baterai, – masih menggunakan li-ion – dinilai sangat membatasi performa mobil untuk menjadi yang terhebat. Untuk ini Jaguar mengatakan, para insinyurnya sedang melakukan riset dengan pemasok baterai buat generasi berikutnya. Direncanakan menggunakan baterai dengan sel tenaga agar bisa diperleh kompromi terbaik antara energi dan densitas tenaga.

Sebagai mobil yang efisien energi, rem menggunakan teknologi regeneratif pada seluruh roda yang dikembali ke baterai. Jaguar menggunakan rem berventilasi dengan diameter 380 mm di depan dan 345 mm di belakang. Untuk roda, ukuran 21 dan 22 inci dibalut kare hitam Pirelli 265/30ZR21 dan 365/25ZR22.

Karena menggunakan motor listrik langsung, transmisinya menggunakan satu percepatan. Kendati demikian, tetap ada perbandingan gigi akhir, yaitu 3,1 : 1. Tambahan lain, 50 persen logam yang digunakan bisa didaur ulang. Emisi CO2-nya diklaim 28 gram/km.

Tata
Sukses kerjasama Blandon dan Jaguar, membuat pemilik Jaguar – Tata dari India – setuju membeli 20 persen perusahaan tersebut. “Ini awal yang sangat menarik bagi perusahaan kami,” kata Paul Barrett, bos Bladon Jets.

Belum dijelaskan apakah mobil ini akan  diproduksi atau tidak. Namun yang pasti, Tata sudah punya akses teknologi canggih terkini di dunia otomotif!

Penulis: ZBJ
Editor: Zulkifli BJ

source: http://otomotif.kompas.com/read/2010/10/02/1727464/Membedah.Kecanggihan.Teknologi.Jaguar.C.X75